ImplementasiPancasila dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari sangat penting. Cara-cara untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila pun beragam. Mengutip laman Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia, Pancasila mengandung tiga tata nilai utama, yaitu dimensi spiritual, kultural, dan institusional.
BAB I PENDAHULUAN Individu adalah seorang manusia yang khas. Ia mempunyai kemampuan dan kebutuhan yang berbeda satu sama lain. Untuk mengembangkan kemampuan dan memenuhi kebutuhannya, ia tidak bias berdiri sendiri, ia membutuhkan orang lain. Karena itulah ia hidup berkelompok membentuk masyarakat. Untuk mengatur kehidupan berkelompok dibuatlah norma atau aturan-aturan tentang boleh dan tidak boleh dilakukan, dengan tujuan untuk menjaga kestabilan, keamanan, dan ketertiban bersama. Setiap individu dalam masyarakat mempunyai kedudukan dan peran yang berbeda, sehingga memungkinkan untuk saling bekerja sama, saling membentuk, saling mendukung untuk mencapai tujuan yang sama. Individu senantiasa berhubungan dengan individu. Dalam melakukan hubungan tersebut mereka saling pengaruh mempengaruhi, dan saling menyesuaikan diri sehingga timbul proses sosial. Proses sosial yang terus berlanjut dan teratur akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka akan dibahas mengenai “Bagaimana kedudukan dan peran individu sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat?” 1. Mengetahui tentang peranan individu dalam masyarakat. 2. Memahami kehidupan masyarakat. 3. Memahami tentang pranata-pranata sosial budaya yang ada di masyarakat. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Individu dan Masyarakat Setiap orang dilahirkan sebagai makhluk individu. Individu berasal dari kata latin “individuum”, artinya “yang tak terbagi”. Jadi individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyebut suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas Abu Ahmadi, 1991;74. Untuk menyebut individu sering digunakan “orang seorang” atau “manusia perseorangan”. Sebagai individu, manusia merupakan suatu sistem yang terdiri atas subsistem jasmani fisik-bilogis dan subsistem mental-psikologis. Ketika seorang anak lahir sampai usia kanak-kanak awal, ia belum mengenal siapa dirinya. Melalui proses sosialisasi yang diawali di lingkungan keluarganya, anak mulai mengenal siapa dirinya. Ia mulai mengenal tentang ’’aku’’ self. Hal ini terus tumbuh berkembang sampai seseorang terbentuk kepribadiannya secara utuh. Kepribadian adalah keseluruhan prilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fisikal yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan. Yang terungkap pada tindakan dan perbuatan serta reaksi mental–psikologisnya, jika mendapat rangsangan dan lingkungan N. Sumaatmadja,199629. Tumbuhnya individu menjadi manusia yang memilki kepribadian karena dipengaruhi dua faktor, yakni faktor bembawaan dan faktor lingkungan. Faktor pembawa yang dia miliki berupa potensi fisik-biologis dan potensi mental psikologis. Kedua potensi ini dibawa seseorang sejak dia lahir. Faktor kedua yang juga memberikan pengaruh besar bagi perkembangan pribadi seseorang adalah faktor lingkungan hidup manusia, baik lingkungan sosial, lingkungan budaya, maupun lingkungan alam. Ketika manusia sudah besar atau sudah dewasa pun, seseorang tidak bisa mencukupi semua kebutuhan hidupnya oleh diri sendiri. Kebutuhannya akan makan, pakaian, perumahan, dan sebagainya tidak akan mungkin bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri. Ia membutuhkan bantuan orang lain. Dengan kata lain, ada saling ketergantungan antara sesama manusia ada saling hubungan dengan manusia lainnya. Disinilah letak kedudukan manusia sebagai makhluk sosial. Jadi seorang manusia berkedudukan bukan sebagai mahkluk individu, melainkan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia hidup dalam suatu masyarakat, baik dalam lingkungan masyarakat kecil maupun masyarakat luas. Menurut Ralph Linton masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan berkerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka menganggap dari mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Setiap individu mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya seperti bentuk fisik, kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman atau arti tersendiri terhadap suatu objek. Jadi Individu itu adalah kondisi internal dari seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu mempunyai 3 naluri yaitu a Naluri mempertahankan kelangsungan hidup Naluri untuk mempertahan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari lingkungan di mana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut membutuhkan teknologi. Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara atau alat-alat yang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak hanya mencakup peralatan modern atau mesin saja. Panah untuk berburu, bertani berpindah-pindah dan alat atau cara sederhana lain termasuk kedalam teknologi. Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi jika individu hidup berkelompok dengan individu lainnya. b Naluri untuk mempertahankan kelanjutan penghidupan keturunan Naluri untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman safety need baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar atau manusia lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk, pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan. Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan. Seperti rumah di daerah tropis umumnya dibuat dari kayu atau bambu dengan model atap segitiga atau kerucut dan sering kali bahwanya tidak langsung menyentuh tanah, tapi bertonggak atau berkolong. Diiklim sedang rumah banyak dibangun dari bata atau tabah, atapnya datar atau rata. Sedangkan didaerah dingin orang Eskimo membuat rumah dari es , dan rumah tersebut berbentuk bulat. Semua itu sangat tergantung pada cuaca dan bahan mentah yang ada dilingkungannya. Perkawinan selain itu untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan keturunan. c Naluri ingin tahu dan mencari kepuasan Setiap manusia mempunyai naluri ingin tahu tentang sesuatu yang ada di sekitarnya , baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainny. Adanya perbedaan alam seperti dataran, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam, putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan mengunakan tangan, sendok, sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu. Pertanyaanny “apa, bagaimana, siapadan mengapa” telah melahirkan system pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual atau batin manusia. Sedangkan penerapan ilmu pengetahuan dalam bentuk cara atau alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan matrial manusia. Keduannya tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki individu tidak seluruhnya hasil pengalaman sendiri, tapi lebih baik dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi naluri ingin tahu dan mencari kepuasan pun tidak daoat dipisahkan dari kehidupan kelompok. Berikut peranan dan fungsi individu a. Manusia sebagai Individu Individu dalam bahasa Perancis berarti orang seorang. Kata ini mengacu pada manusia atau satu orang manusia. "In-dividere" berarti makhluk individual yang tidak dapat dibagi-bagi lagi. Kata sifatnya "individual", menunjuk pada satu orang dengan ciri-ciri khas yang melekat pada dirinya dan sekaligus untuk membedakan dengan masyarakat. Ciri-ciri watak seorang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya identitas khusus, disebut sebagai "kepribadian". Banyak pakar yang memberikan pengertian tentang kepribadian. Dari beberapa konsep atau pengertian tentang kepribadian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri-ciri / karakteristik watak individu yang konsisten yang berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikiran dan tingkah laku untuk berbuat, berpikir, dan merasakan khususnya apabila individu itu berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan di lingkungannya. Kepribadian mempunyai karakteristik yang konsisten dan mencirikan kepribadian secara normal. Karakteristik kepribadian tersebut merupakan perpaduan antara bawaan atau warisan yang dibawa sejak lahir dengan faktor lingkungan. Faktor bawaan atau warisan yang dimiliki oleh individu maupun kondisi lingkungannya tidaklah sama, sehingga tidak akan terjadi dua individu memiliki kepribadian yang sama. Jadi setiap individu mempunyai kepribadian sendiri-sendiri yang berbeda dengan kepribadian individu lain. Menurut Koentjaraningrat, unsur-unsur kepribadian meliputi a Pengetahuan, b Perasaan, c Dorongan Naluri. Uraian secara panjang lebar ada dalam unit 8, oleh karena itu Anda dipersilahkan membaca dan mempelajarinya dengan baik. b. Individu dan Konteksnya dalam Masyarakat Manusia sebagai individu selalu berada di tengah-tengah kelompok individu lain yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi. Proses dari individu untuk menjadi pribadi tidak hanya didukung dan dihambat oleh dirinya, tetapi juga oleh kelompok sekitarnya. Dalam proses untuk menjadi pribadi, individu dituntut mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana ia berada. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik dan non fisik psikis. c. Individu dan Kelompok Sosial Kecenderungan manusia untuk hidup berkelompok sebenarnya bukanlah sekedar suatu naluri atau keperluan yang diwariskan secara biologis semata-mata. Akan tetapi dalam kenyataannya manusia berkumpul sampai batas-batas tertentu juga menunjukkan adanya suatu ikatan sosial tertentu. Mereka berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain. Interaksi antar manusia merupakan suatu kebutuhan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Individu yang satu pasti akan membutuhkan individu yang lain, karena seorang individu tidak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan individu lain. Jadi kehidupan berkelompok merupakan kebutuhan mutlak. Maka timbullah kelompok-kelompok sosial social group di dalam kehidupan manusia. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama. Menurut Soerjono Soekanto, suatu himpunan manusia dapat dikatakan kelompok sosial apabila Ada kesadaran dari setiap anggota bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan Ada interaksi timbal balik antara anggota kelompok satu dengan anggota lainnya Ada sesuatu yang dimiliki bersama, misalnya tujuan, cita-cita, idiologi, dan kepentingan Berstruktur, berkaidah, dan memiliki pola perilaku Bersistem dan berproses Suatu kelompok sosial cenderung untuk tidak menjadi kelompok yang statis, tetapi dinamis, selalu berkembang dan mengalami perubahan-perubahan baik dalam aktivitas maupun bentuknya Menurut Gillin dan Gillin, interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara orang perorangan, kelompok-kelompok manusia, maupun orang perorangan dengan kelompok manusia. Interaksi sosial dapat terjadi karena adanya komunikasi, jadi komunikasi di sini sangatlah penting artinya. Komunikasi berarti seseorang memberikan tafsiran pada perilaku orang lain baik berwujud pembicaraan, gerak, maupun sikap. Interaksi sosial merupakan dasar dari proses sosial, pengertian ini menunjukkan pada hubungan-hubungan yang dinamis. Interaksi sosial juga merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Dengan demikian jelas sekali bahwa interaksi sosial itu sangat penting dalam kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dalam kehidupan di sekolah. Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama cooperation, persaingan competition, pertikaian conflict, dan akomodasi accomodation Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat. Perubahan yang terjadi tidak selalu sama, ada yang lambat evolusi dan ada yang cepat revolusi. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan-keperluan, kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat. Sebaliknya revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa rencana. Faktor-faktor yang mendasari terjadinya perubahan sosial bisa bersumber dari dalam masyarakat intern dan bisa juga dari luar masyarakat ekstern. Faktor-faktor intern, antara lain a. Perubahan jumlah penduduk; c. Pertentangan konflik social; d. Pembrontakan atau revolusi. Adapun faktor-faktor ekstern dapat disebabkan oleh lingkungan fisik yang ada di sekitar manusia, misalnya bencana alam, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan komunikasi, dan sebagainya. Faktor-faktor yang mendorong proses perubahan antara lain a. Kontak dengan kebudayaan lain, c. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju, d. Sistem terbuka lapisan masyarakat, e. Penduduk yang heterogen, f. Ketidakpuasan masyarakat terhadap aspek-aspek kehidupan, g. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berusaha untuk memperbaiki hidupnya. Selain faktor- faktor yang mendorong, ada juga faktor-faktor yang menghambat yaitu a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain, b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat, c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional, d. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat, e. Rasa takut akan terjadinya perubahan kebudayaannya, f. Sikap tertutup terhadap hal-hal baru / asing, h. Hambatan- hambatan yang bersifat idiologis, i. Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya tidak dapat diperbaiki. Unsur berikutnya dari masyarakat itu ialah bahwa orang-orang ada di dalamnya hidup bersama dan dalam waktu yang cukup lama. Dalam kebersamaan yang lama itu terjdi pula didalamnya proses sosial atau interaksi sosial. Selanjutnya, orang-orang yang membentuk masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan satu kesatuan. Masyarakat merupakan suatu sistem hidup bersama, dimana mereka menciptkan nilai, norma, dan kebudayaan bagi kehidupan mereka. Di bawah ini gambaran lengkap tentang masyarakat, menurut Anderson dan Parker mengemukakan ciri-ciri suatu masyarakat a. Adanya sejumlah orang; b. Tingal dalam suatu daerah tertentu; c. Mengadakan atau mempunyai hubungan yang tetap/teratur satu sama lain; d. Sebagai akibat hubungan ini membentuk satu sistem hubungan antarmanusia; e. Mereka terlibat karena memiliki kepentingan bersama; f. Mempunyai tujuan bersama dan bekerja sama g. Mengadakan ikatan /berdasarkan unsur-unsur sebelumnya h. Berdasarkan pengalaman ini, akhirnya mereka mempunyai solidaritas dan perasaan berbagi rasa i. Sadar akan saling ketergantungan satu sama lain j. Berdasarkan sistem yang terbentuk, dengan sendirinya membentuk norma-norma. k. Berdasarkan unsur-unsur diatas akhirnya membentuk kebudayaan bersama melalui hubungan antar manusia. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa masyarakat merupakan kumpulan individu-individu yang telah cukup lama bergaul mengikuti tata cara yang sama sehingga merupakan satu kesatuan Yang dapat disebut masyarakat yaitu jumlah minimal anggota suatu masyrakat itu dua orang, sedangkan jumlah maksimal tidak terbatas. Oleh karena itu dalam pengertian sosiologi, naik keluarga maupun keluarga besar dapt juga disebut masyarakat. Orang-orang dalam satu kampung atau satu desa yang khas dapat disebut sebagai masyarakat kampung atau masyarakat desa. Istilah masyarakat dapat juga digunakan untuk menyebut masyarakat yang berdasarkan suku, misalnya masyarakat Jawa, masyarakat Sunda, masyarakt Bali, masyarakat Batak, dan sebagainya; atau juga untuk menyebut masyarakat dari suatu negara, misalnya masyarakat Indonesia, masyarakat Malaysia, dan sebagainya. Status adalah jenjang atau posisi seseorang dalam suatu kelompok, atau dari satu kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lain. Adapun peran diartikan sebagai suatu konsep fungsional yang menjelaskan fungsi atau tugas seseorang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa status dan peran merupakan dua hal yang saling berkaitan. Status menunjuk pada siapa orangnya, sedangkan peran menunjukkan apa yang dilakukan oleh orang itu. Menurut S. Bellen, ada beberapa jenis status dan peran sosial dalam masyarakat, yaitu a Peran yang diharapkan expected roles dan peran yang terlaksana dalam kenyataan actual roles b Peran yang terberi ascribed roles dan peran yang diperjuangkan achieved roles c Peran kunci key roles dan peran tambahan supplementary roles d Peran tinggi, peran menengah, dan peran rendah Dalam hubungan antara individu dengan masyarakat sangat erat dan saling mempengaruhi serta saling tergantung. Masyarakat ada karena ada individu-individu yang membentuknya. Sebaliknya, individu tidak mungkin bisa hidup tanpa ada masyarkat yang mendukungnya. Individu berkembang pribadinya karena dipengaruhi oleh lingkungan sosial, yakni lingkungan masyarakatnya sebaliknya, ada individu-individu tertentu yang juga bisa mempengaruhi terhadap kehidupan masyarakat. Sebagai contoh, BJ. Habibie Presiden RI. Adalah seorang individu yang mempunyai pengaruh sangat besar bagi masyarakat lingkungannya, termasuk pada seluruh masyarakat indonesia. Dalam hubungan antara individu dan masyarakat siapakah yang harus diutamakan atau dipentingkan. Dalam kaitan ini ada beberapa faham yang berbeda yang membahasnya. Faham liberalitas yang banyak dianut oleh negara-negara barat, memandang bahwa kepentingan individulah yang harus didahulukan atau diutamakan, karena setiap individu memiliki hak-hak asas yang perlu dijunjung tinggi. Kepentingan bersama masyarakat tidak boleh mengganggu atau mengesampingkan hak-hak individu. Setiap individu diberikan kesempatan untuk melaksanakan hak-haknya seluas-luasnya. Persaingan antara individu dilakukkan secara bebas tanpa batas. Oleh karena itu ada kecenderungan bahwa pihak yang kuat yang akan selalu menang dan pihak yang kuat bisa menindas terhadap pihak yang lemah. Bertentangan dengan faham di atas ialah faham komunisme dan sosialisme yang menyatakan bahwa kepentingan masyarakat yang harus diutamkan. Sedangkan kepentingan atau hak-hak individu bisa diabaikan. Dlam pandangan ini, masyarakatlah yang dianggap segala-galanya, sehingga individu-individu tidak begitu dianggap berarti, hanya sebagai alat saja dari mesin raksasa masyarakat. Dalam kaitannya dengan hubungan antara individu dan masyarakat, faham manakah yang dianut oleh bangsa Indonesia, apakah menganut komunisme/sosiallisme ataukah mengikuti liberalisme. Bangsa Indonesia tidak menganut kedua faham tersebut, melainkan memiliki pandangan sendiri, yakni pandangan pancasila. Falsafah Pancasila tidak mengambil salah satunya dan tidak pula memadukannya. Pancasila memandang bahwa perlu ada keseimbangan, keserasian, dan keselarasan dalam hubungan antara individu dijamin dan dihargai, tetapi tidak boleh sampai mengesampingkan kepentingan masyarakat. Dalam pandangan Pancasila, hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara individu dan masyarakat itu harus dijiwai oleh nilai-nilai pancasila. B. Pranata Sosial dan Hubungannya dengan Nilai dan Norma Sosial Pranata sosial berasal dari istilah inggris social institution. Istilah sosial institution ini diterjemahkan secara berbeda-beda oleh para ahli ilmu sosial di indonesia, ada yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan selo soemarjan dan soemardi, 1964; soerjono soekanto, 1982, lembaga sosial abdul Syani, 1994, pranata sosial Koentjaraningrat, 1985, dan bangunan sosial. Istilah yang akan digunakan disini adalah pranata sosial, karena social institution menunjuk pada adanya unsur-unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Menurut koentjaraningrat pranata sosial adalah satu sistem kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas –aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat. Sedangakan soerjono soekamto dengan menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan. sedangkan menurut soerjono soekanto dengan menggunakan istilah lembaga kemasyarakatan adalah himpunan dari norma-norma ari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok didalam kehidupan masyarakat. Pranata sosial dalam pengertian sosial ilmu sosial tidaklah sama persis dengan istilah lembaga dalam arti wadah atau badan. Pranata sosial pada dasar bermula dari adanya kebutuhan-kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi. Pemenuhan-pemenuhan kebutuhan tersebut perlu dalam keteraturan sehingga akhirnya diperlukan adanya norma-norma yang menjamin keteraturan tersebut. Norma-norma tersebut akhirnya berkembang menjadi pranata sosial, yang ada dasarnya diciptakan untuk memeuhi kebutuhan-kebutuhan manusia itu. Kebutuhan manusia sangatlah beraneka ragam, sehingga pranata sosial yang mendukungnya pun beranaeka ragam pula. Manusia misalanya mempunyai kebutuhan untuk berkembaang biak atau mengembangkan keturuanan. Manusia memperlukan aturan dalam menyalurkan nafsu dalam menghasikan ketururan itu, supaya idak seperti kelakuan binatang. Oleh karenna itu manusia membentuk pranata keluarga yang akan mengatur pemenuhan kebutuahan pkoknya itu. Dalam pranata keluarga maka ada sejumlah norma yang pengaturnya mulai dari kegiatan meminanng, melamar, pernikahan, upacara adat, maskawin, huugan kekerabatan, dan sebagainya. Manusia juga memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan tuhannya, maka lahirlah pranata agama. Pranata-pranata yang ada di bidang agama ini misalnya mesjid, jagad, wakaf, gereja dan sebagainnya kebutuhan manusia lainnya, misalnya di bidang pendididkan, maka melahirkan pranata pendidikan yang dapat berwujud dalam bentuk sekolah dasar, sekolah lanjutan, sekolah menengah unuversitas, pondok pesantren. Madrasah dan sebagainya. Kebutuhan untuk mendapatkan dan mendistribusikan barang sandang, pangan, jasa, dll merupakan dasar bagi lahirnya pranata ekonomi. Kebutuhan di bidang politik akan melahirkan pranata politik yang berkaitan dengan pengaturn penggunaan kekuasaan. Pranata politik ini akan berkaitan dengan pranata negara, pemerintah, parlemen, desa dan sebagainya. Dari urutan diatas, anda dapat menemukan beberapa contoh pranata sosial, misalnya pranata keluarga, pranata agama, pranata ekonomi, pranta pendidikn, pranata politik, dan sebagainya. Banyaknya pranata sosial dalam masyarakat tergantung dari kompleksitas masyarakat itu. Semakin kompleks suatu masyarakat, maka semakin banyak kebutuhannya. Dan berarti semakin banyak pula pranata sosialnya. Apa sebenarnya fungsi pranata sosial itu bagi kehidupan manusia. Pranata-pranata sosial yang dibentuk oleh masyarakat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok manusia, mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut a. Memberikaan pedomaan pada anggota-anggota masyarakat bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadap masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkutan. b. Menjaga keutuhan dari masyarakat yang bersangkutan. c. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial social control yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya. Kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat menggambarkan adanya nilai-nilai sosial yang hidup dalam masyarakat, yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat karena berguna sebagai pedoman dalam kehidupannya. Menurut Hendropuspito, nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan hidup bersama. Hal-hal yang dihargai masyarakat dapat berupa orang, benda, hewan, sikap, perbuatan, perilaku, cara berfikir, dan pandangan. Nilai-nilai tersebut sifatnya masih abstrak, oleh karena itu harus dijabarkan ke dalam hal-hal yang sifatnya lebih kongkrit, yang disebut dengan norma. Menurut Th. L. Vanhoeven, dalam bahasa Latin, norma berasal dari kata "normalis" yang berarti menurut petunjuk, kaidah, kebiasaan, kelaziman. Dengan demikian norma juga berarti kaidah patokan, standar, ukuran. Norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah, sedang sampai yang terkuat daya ikatnya, untuk yang terakhir ini biasanya masyarakat tidak berani melanggarnya. Berikut ini adalah beragam norma dari yang lemah sampai yang kuat, yaitu a Folkways, norma-norma berdasar kebiasaan atau kelaziman dalam tradisi, apabila dilanggar tidak ada sangsinya; b Tata krama sopan santun, etiket, pola kelakuan tertentu yang digolongkan sebagai norma, kaidah atau patokan tata krama, sopan santun pergaulan. Pelanggaran terhadap norma tidak mendapat sangsi hukum, hanya mendapat sangsi sosial; c Mores tata kelakuan, norma moral yang menentukan suatu kelakuan tergolong benar atau salah, baik atau buruk. Perbuatan yang melanggar mores biasanya dikenakan sangsi. Norma-norma atau kaidah-kaidah tersebut sebetulnya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat. Himpunan norma atau kaidah itu disebut pranata sosial. Jadi yang dimaksud dengan pranata sosial adalah himpunan kaidah atau norma yang bertujuan untuk menata atau mengatur pola kelakuan warga masyarakat tertentu yang lahir dari hubungan-hubungan sosial yang menyangkut kedudukan dan peran sosialnya dalam masyarakat. D. Hendropuspito membagi pranata sosial berdasar fungsinya, yaitu a. Pranata kekeluargaan family institution; b. Pranata perekonomian economic institution; c. Pranata pendidikan educational institution; d. Pranata religi religius institution; e. Pranata seni dan rekreasi aesthetic and recreation institution; f. Pranata ilmiah scientific institution. BAB III PENUTUP Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda. Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga tercipta ketertiban kenyamanan, kestabilan hidup bermasyarakat, yang akhirnya tujuan bersama dapat tercapai. Dengan disusunnya pembaca dapat mengambil ilmu yang terkandung dalam makalah ini. Setelah dapat memahami dan mengambil ilmu dari makalah ini pembaca dapat mengetahui dan mengatur kehidupan berkelompok, maka dibuatlaj norma atau aturan-aturan tentang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan tujuan untuk menjaga kestabilan, keamanan dan ketertiban bersama. Individu senantiasa melakukan hubungan tersebut, kita saling pengaruh mempengaruhi dan kita saling menyesuaikan diri sehingga timbul proses sosial. DAFTAR PUSTAKA Sumaatmadja, Nursid, dkk. 1997. Konsep Dasar IPS. Jakarta. Universitas Terbuka Samlawi, Fakih dan Bunyamin Maftuh. Konsep Dasar IPS. Bandung
MaknaPancasila Sebagai Pandangan Hidup - Pada proses perumusan Pancasila sebagai suatu Dasar Negara Indonesia senantiasa akan memberikan beberapa pandangan hidup yang menjabarkan tentang keteraturan serta pola perilaku setiap masyarakat yang ada di wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup.
Ilustrasi pandangan Pancasila tentang kehidupan manusia dalam masyarakat adalah harus berada dalam keserasian keselarasan dan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat sumber foto Ikhsan Sugiarto by Pancasila sebagai Pandangan Hidup dalam MasyarakatIlustrasi pandangan Pancasila tentang kehidupan manusia dalam masyarakat adalah harus berada dalam keserasian keselarasan dan keseimbangan antara pribadi dan masyarakat sumber foto Nick Arya by Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandanganhidup adalah suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi sebagai alat untuk mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu, setiap manusia di dunia pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup yang diyakini suatu masyarakat maka akan berkembang secara dinamis dan menghasilkan sebuah
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan bangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sansekerta "panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau asas. Sedangkan agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta sebagai ideologi negara menjadikan setiap warga negara dengan ideologi pancasila memiliki Hak Asasi Manusia untuk dapat memeluk agama dan menjalankan ibadahnya sesuai dengan ajaran agama yang dikehendakinya. Negara harus dapat memberikan toleransi kepada setiap agama yang menjalankan ibadahnya tanpa terkecuali sehingga tidak ada tempat untuk berkembangnya pertentangan atau konflik antar agama, karena dalam ideologi pancasila dijelaskan bahwa agama tidak dipeluk atas dasar paksaan. Bentuk aspek penyelenggaraan pancasila harus berdasarkan atas nilai-nilai dalam Ketuhanan Yang Maha Esa, setiap aturan yang dibuat harus memperhatikan sikap toleransi antar hubungan pancasila dan agama ? Agama membutuhkan pancasila dalam menyelesaikan keterbatasanya khususnya untuk mempertemukan antar agama untuk menghindari adanya konflik. Dalam dimensi sosiologis agama seringkali memiliki fungsi sebagai pemecah Out Group. "cacat" agama ini hanya dapat dijembatani melalui consensus bersama, yaitu dengan pancasila. Sebaliknya pancasila membutuhkan agama untuk mempercaya kedalaman makna hidup. Pancasila dan agama juga memiliki hubungan mengenai prinsip ketuhanan, pancasila mempunyai prinsip mengedepankan ketuhanan dengan mencantumkan sila pertamanya. Agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk senantiasa taat kepada Tuhanya. Indonesia merupakan salah satu negara yang bertuhan, artinya setiap warga negara mempercayai adanya tuhan. Sehingga prinsip ketuhanan dicantumkan oleh sila pancasila yang merupakan dasar serta ideologi negara Indonesia. Di Indonesia terdapat lima agama, sehingga untuk menjaga kerukunan antar masyarakat maka sila pertama didalam pancasila dibuat dengan bahasa yang umum dan mencakup seluruh warga negara. Setiap warga negara diberikan kebebasan untuk memeluk agamanya, dan menjalankan ibadah sesuai dengan perintah agamanya .Pancasila mencantumkan mengenai prinsip-prinsip cinta tanah air sekaligus taat dalam beragama. Agama juga mengajarkan hal demikian setiap pemeluknya taat dalam beragama dan mencintai tanah airnya. Keduanya saling mendukung dalam mewujudkan cita-cita bangsa Agama Islam dengan Pancasila Sila pertama pancasila disebutkan dalam Al-Quran "Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada Tuhan Melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang" QS. Al-Baqarah163Sila kedua pancasila disebutkan dalam kitab suci Al-Quran "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kerabat dan Allah melarang dari perbuatan keji kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepada kamu agar dapat mengambil pelajaran" QS. An-Nahl90Sila ketiga pancasila dalam kitab Al-Quran dikatakan "Manusia dahulunya hanyalah satu umat kemudian mereka berselisih. Karena tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah diberi keputusan diantara mereka tentang apa yang mereka per selisih kan itu" QS. Yunus19Sila keempat pancasila disebutkan dalam kitab suci Al-Quran "Maka disebabkan rahmat dari allah lah kamu berlaku lemah lembut kepada mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepadanya" QS. Al-Imran159Sila kelima pancasila juga disebutkan dalam kitab suci Al-Quran " Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berlaku adil. Berlaku adil lah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" QS. Al-Maidah8Makna sila pancasila pada agama Makna Ketuhanan Yang Maha EsaPercaya dan takwa sesuai dengan agama masing-masingHormat serta kerja sama antar agamaTidak memaksakan antar agamaMakna Kemanusiaan Yang Adil dan BeradabMengakui persamaan derajatSaling mencintai sesama manusiaMenjunjung tinggi nilai kemanusiaanMakna Persatuan IndonesiaMenjaga persatuan dan kesatuanCinta tanah airBerbangsa menjadi bagian dari indonesia 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
TranslatePDF. 1. Hubungan system ekonomi Indonesia dan Falsafah Pancasila Pancasila adalah khas milik Indonesia dan tidak dimiliki oleh bangsa dan Negara lain. Pancasila bagi bangsa Indonesia adalah pandangan hidup dalam bermasyarakat, khususnya dalam bernegara. Oleh karena itu system ekonomi pun tidak luput dari pengaruh Pancasila.
Pancasila memiliki kedudukan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai pandangan hidup Pancasila mengatur hubungan antara manusia dan dijadikan sebagai kristalisasi nilai semoga membantu ^^
Janu. Jelaskan Kedudukan Pancasila sebagai Ideologi Terbuka - Diterimanya Pancasila sebagai landasan bernegara dan juga pandangan hidup berbangsa memiliki konsekuensi logis bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan sebagai landasan fundamental, landasan dasar penyelenggaraan negara Indonesia. Pancasila terdiri dari 5 prinsip yang pada
Hubungannya adalah karena masyarakat indonesia yang multikultur tersebut membutuh kan pancasila sebagai ide untuk melakukan sesuatu. Pancasila sebagai ideologi bangsa dengan semboyannya 'bhineka tunggal ika' merupakan alat pemersatu bangsa indonesia yang terdiri dari banyak suku bangsa, dan sebagai pedoman hidup agar NKRI tetap utuh, dan menjaga persatuan bangsa.
Polayaitu corak hubungan yang tetap atau ajek dalam interaksi sosial dan dijadikan model bagi semua anggota masyarakat atau kelompok. Pola dapat dicapai ketika keajekan tetap terpelihara atau teruji dalam berbagai silla Contohnya, dalam menyelesaikan beberapa persoalan, masyarakat menggunakan cara musyawarah.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Ir. Soekarno, Pancasila merupakan isi dari jiwa bangsa Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Sedangkan menurut Notonegoro, Pancasila merupakan dasar fasafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup Bangsa juga merupakan pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Di mana masing-masing sila pasti memiliki makna yang berbeda-beda. Sila pertama Ketuhanan Yang Maha EsaSila ini mengajarkan untuk percaya kepada Tuhan sang pencipta langit dan bumi, juga masyarakat diajak untuk menaati serta melakukan perintah dari Tuhan. Benda-benda di sekeliling harus dihargai dan dirawat karena itu juga merupakan ciptaan Tuhan. Sedangkan untuk penerapannya dalam kehidupan sehari-hari contohnya merawat tumbuhan dan binatang, tidak merusak lingkungan, menghargai sesama umat beragama dengan tidak saling menjelekkan agama lain dan menganggap agamanya sendiri adalah yang paling kedua Kemanusiaan Yang Adil dan BeradabDalam sila kedua ini, masyarakat diminta untuk memberikan perlakuan yang adil terhdap sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar dan terhadap Tuhan. Manusia sebagai makhluk beradab atau berbudaya yang memiliki daya cipta, rasa, karsa dan keyakinan. Di kehidupan masyarakat, penerapan sila ini dapat dilakukan dengan cara bersikap adil kepada seluruh masyarakat dan tidak membeda-bedakan, sebagai manusia yang memiliki rasa, harus bisa menghargai satu sama ketiga Persatuan IndonesiaSila ketiga ini mengajak masyarakat Indonesia untuk memiliki nasionalisme yang tinggi terutama dalam menjaga persatuan dan kesatuan di negara ini. Masyarakat juga harus mengakui adanya perbedaan suku, agama, ras, etnis, dan menghargai perbedaan tersebut. Masyarakat juga wajib menjunjung tinggi jiwa patriotisme dalam diri masing-masing. Penerapan sila ini dalam kehidupan bermasyarakat contohnya menghargai perbedaan, menaati peraturan-peraturan daerah tertentu ketika mengunjungi tempat tersebut, tidak membeda-bedakan dalam memilih teman pergaulan, menjaga kerukunan antar keempat Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan PerwakilanSila ini menggambarkan bahwa masyarakat di Indonesia memiliki kedudukan di negara ini, kedaulatan negara ada di tangan rakyat, dan seluruh keputusan negara diambil berdasarkan musyawarah mufakat. Pemimpin juga harus memiliki kebijaksanaan dan akal sehat dalam memimpin masyarakat Indonesia. Contoh penerapan sila ini dalam kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat adalah keikut sertaan dalam pemilu, ikut berdemokrasi dengan menyampaikan pendapat, berani mengutarakan pendapatnya di depan umum atau menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, sebagai pemerintah juga mau mendengarkan keluhan masyarakat dan langsung menanganinya. 1 2 Lihat Humaniora Selengkapnya
wxicBs. 418 41 403 219 167 137 483 123 105
jelaskan hubungan individu dan masyarakat dalam pandangan pancasila